Berbagai cara dan kegiatan dilakukan oleh sekolah dalam rangka menyambut siswa baru.
Tujuannya adalah untuk mempercepat adaptasi siswa dan mencegah perilaku yang mencoreng citra pendidikan.
Semua pihak harus bersatu padu dalam mencegah semua bentuk kekerasan di sekolah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai melakukan peluncuran aplikasi unggulan Sistem Informasi Anak dan Dewasa Kembali Sekolah (Si Ade Kembali Sekolah).
Bonus Data dan Rumah Data Laporan (Rudal), Kamis (11/7/2024) di Ballroom Hotel Santika Luwuk.
Pihak Kepala Disdik Banggai, Syafrudin Hinelo, S.STP., M.Si mengatakan bahwa.
Peluncuran aplikasi tersebut merupakan pengimpelementasian dari visi dan misi Bupati Banggai.
“Anak dan dewasa wajib untuk sekolah, deklarasi sudah kami lakukan di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Banggai.
Peningkatan dari Si Ade Kembali Sekolah luar biasa dan juga ini merupakan target dalam rangka peningkatan angka IPM,” terang Syafrudin.
Untuk mengukur keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan yaitu dapat dilakukan melalui angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sedangkan IPM Kabupaten Banggai sendiri yaitu 72,17 yang artinya telah berada pada kategori tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Pj. Sekda Banggai turut memberikan pernyataan dan mengatakan.
Pada indeks pendidikan masih menjadi sebuah tantangan yang sedang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Banggai.
“Pada indeks pendidikan, masih menjadi tantangan adalah bagaimana menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Banggai 8,63 tahun, karena itu kita punya inovasi agar anak yang putus sekolah bisa kembali sekolah.
Dan dewasa yang tidak pernah sekolah bisa bersekolah, agar rata-rata lama sekolah kita bisa meningkat,” Jelas Pj Sekda Banggai.
Sementara itu, Sekjen Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Pusat, Dr. Riyantini, M.Pd., yang juga turut hadir pada kesempatan itu menyatakan.
Dia berharap agar aplikasi tersebut dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung Penilik dalam menjalankan tugasnya.
“Alhamdulillah dengan adanya Si Ade Kembali Sekolah ini sangat nyambung bahwa tugas penilik juga harus mendata anak usia sekolah.
Dan dapat disalurkan ke pusat kegiatan belajar masyarakat yang kemudian diberikan pembelajaran sesuai dengan usianya.
Yakni dengan layanan pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C,” Kata Sekjen IPI Pusat.
