Yayasan Akar Prestasi Indonesia mengingatkan semua pihak, khususnya satuan pendidikan di dari Sabang Hingga Merauke.
Untuk mengawal dan mejalankan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Agar tidak menjadi berbagai bentuk ajang aksi perundungan (bullying) terhadap siswa baru.
“Mengarah ke arah bullying saja tidak boleh apalagi terjadi. Untuk itu perlu adanya pengawasan dari pihak sekolah,”
Pernyataan itu disampaikan oleh Bagus Nakula dalam keterangannya di Jember, MInggu 14/7.
Bagus menekankan hal itu lantaran MPLS sangat rentan terjadi aksi perundungan.
Terutama pada tingkat SMA/SMK, tetapi tak terkecuali aksi perundungan juga terjadi pada tingkat SMP bahkan SD.
Agar kasus perundungan tidak terjadi, dia mengatakan pihak sekolah perlu melakukan pengawasan maksimal terhadap panitia MPLS.
“Jangan sampai panitia MPLS lalai dikarenakan tidak atau minimnya pengawasan selama kegiatan MPLS berlangsung,” katanya.
Selain mencegah perundungan, Bagus meminta setiap sekolah pada pelaksanaan MPLS tahun ini.
Perlu memasukkan materi pendidikan anti korupsi bekerja sama dengan pihak kepolisian atau kejaksaan.
Juga Materi terkait kekerasan jalanan, maupun bahaya penyalahgunaan narkoba.
Termasuk pencegahan dini pelajar terlibat judi online, juga perlu disampaikan pada saat MPLS berlangsung.
“Tujuannya diharapkan memberikan bekal anti korupsi sejak dini, mencegah terjadinya aksi kekerasan, pencegahan judi online oleh pelajar, dan penyalahgunaan narkoba khususnya di lingkungan pelajar,” Ucap Bagus.
Untuk memastikan pelaksanaan MPLS tahun ajaran 2024/2025 berjalan lancar.
Bagus memastikan Yayasan Akar Prestasi Indonesia akan melakukan pemantauan kegiatan MPLS di sejumlah sekolah.
Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/ SMK, maupun lembaga pendidikan dibawah Kementerian Agama khususnya di Jawa Timur.