Kisah Bung Hatta Sebagai Proklamator dan Bapak Koperasi Indonesia

oleh -332 Dilihat
oleh
banner 468x60

Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia tentunya tidak bisa dilepaskan dari dua tokoh ternama.

Karena dua tokoh bangsa tersebut yang menandatangani naskah proklamasi hingga Indonesia diakui kemerdekaannya.

banner 336x280

Bung Karno dan Hatta dengan gagah berani mengumandangkan kemerdekaan bangsa kepada dunia internasional.

Selain dikenal sebagai tokoh Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia, Drs. Muhammad Hatta (Bung Hatta) juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Dilansir oleh kemenkopumk.go.id, Bung Hatta mendapat julukan tersebut berkat peran, ceramah, tulisan, dan buah pemikirannya yang tertuang dalam berbagai karya ilmiah mengenai ekonomi dan koperasi.

Salah satu karyanya adalah buku berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun yang terbit pada1971.

Sejarah Koperasi

Meskipun dijuluki sebagai Bapak Koperasi, Bung Hatta bukanlah pelopor berdirinya koperasi di negeri ini.

Koperasi pertama di Indonesia didirikan pada 1886 oleh Patih Purwokerto bernama R.Aria Wiraatmadja. Koperasi pertama ini merupakan koperasi simpan pinjam bernama Hulf Sparbank.

Berdasarkan Modul Ekonomi yang diterbitkan oleh Kemendikbud, Hulf Sparbank didirikan untuk mencegah kaum ningrat meminjam uang dari lintah darat.

Berdirinya Hulf Sparbank disambut baik oleh para pejabat di zaman kolonial. Hal ini membuat lebih banyak kegiatan koperasi di lingkungan politik etis.

Koperasi punya historis panjang di Indonesia. Menurut Bung Hatta, gerakan kebangsaan Indonesia sudah mengadopsi koperasi ini. Maklum, filosofi koperasi sama dengan semangat self-help.

Saat itu, gerakan nasional percaya, kapitalisme tak cocok dengan alam Indonesia. Gerakan moderat semacam Boedi Oetomo saja menyebut kapitalisme sebagai “suatu tanaman dari negeri asing”.

Para pemimpin pergerakan kemudian melirik koperasi. Maklum, koperasi punya persamaan dengan sistem sosial asli bangsa Indonesia, yakni kolektivisme.

Masyarakat gotong-royong Indonesia gemar tolong-menolong. Sementara koperasi juga menganut prinsip tolong-menolong dan kekeluargaan.

Koperasi juga bisa mendidik toleransi dan rasa tanggung-jawab bersama. Dengan demikian, kata Bung Hatta, koperasi bisa mendidik dan memperkuat demokrasi sebagai cita-cita bangsa.

Lebih lanjut, Bung Hatta mengatakan, koperasi juga akan mendidik semangat percaya pada kekuatan sendiri (self help).

Setidaknya, semangat self help ini dibutuhkan untuk memberantas penyakit “inferiority complex” warisan kolonialisme.

Lebih penting lagi, kata Bung Hatta, koperasi bisa menempa ekonomi rakyat yang lemah agar menjadi kuat.

Koperasi bisa merasionalkan perekonomian, yakni dengan mempersingkat jalan produksi ke konsumsi. Bagi Bung Hatta, koperasi merupakan senjata persekutuan si lemah untuk mempertahankan hidupnya.

Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi bukanlah menggali keuntungan, melainkan memenuhi kebutuhan bersama.

Supaya itu bisa berhasil, kata Bung Hatta, maka koperasi mesti berdiri di dua tiang: solidaritas (semangat setia bersekutu) dan individualitas (kesadaran akan harga diri sendiri alias sadar diri).

Bung Hatta membedakan individualitas dan individualisme. Bagi Bung Hatta, individualisme menuntut orang-seorang (perorangan) bertindak mencapai keperluan hidupnya.

Faham ini, kata dia, tak mengendaki orang-orang diikat oleh masyarakat. Sedangkan individualitas yang dimaksud Bung Hatta adalah sifat pada setiap orang yang menandakan kehalusan budi dan keteguhan watak. Salah satu contohnya adalah kejujuran.

Dua sifat ini harus melandasi gerakan koperasi. Kalau koperasi tak dilandai semangat solidaritas, maka anggota tak akan menemukan kepentingan bersama. Jadinya, koperasi dijadikan alat untuk mencapai keperluan pribadi.

Kegiatan koperasi mulai menjadi gerakan rakyat 20 tahun setelahnya. Kegiatan koperasi mulai diatur secara resmi dalam Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992.

Koperasi dikenal sebagai badan usaha yang beranggotakan perseorangan atau badan hukum yang kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan asas kekeluargaan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.