Sistem pengenalan sekolah harus mendapat perhatian dari banyak pihak untuk mencegah terjadinya kekerasan.
Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi tingkat Bully yang seudah banyak terjadi di Indonesia.
Kejutan terjadi pada saat hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen melakukan monitoring ke tiga SMA di wilayah kerjanya.
Dalam amanatnya kepada siswa dan guru SMAN 1 Peusangan, Kacabdin mengutip sebuah hadis Maja Aceh:
“Tajak Ube Let Tapak, Taduk Ube Let Punggong. Tangui Banlaku Tuboh Tapajoh Banlaku Atra,” yang berarti bertindak sesuai dengan kapasitas diri masing-masing, sesuai dengan kemampuan ekonomi, dan tidak iri hati terhadap orang lain.
Setelah menyampaikan amanatnya, Kepala Cabang bertolak ke SMAN 2 Peusangan.
Disana ia didampingi Kasi Manajemen Ahmad Fazil dan Ketua MKPS Abu Bakar.
Mereka menghadiri serah terima tugas PLT Kepala Sekolah dari Hanafiah kepada Hasbiallah, S.Pd., M.Pd.
Pada siang hari, Kepala Cabang Dinas Pendidikan yang dikenal energik dan ramah ini melanjutkan monitoring ke SMAN 2 Bireuen.
Di sekolah ini, Ia langsung bergabung dengan siswa dalam kegiatan MPLS, menunjukkan semangat dan keakraban dengan para siswa. Kegiatan MPLS di SMAN 2 Bireuen diisi dengan berbagai kegiatan.
Monitoring MPLS di tiga SMA ini menunjukkan komitmen Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen.
Dalam memastikan kegiatan MPLS berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat positif bagi siswa baru.
Orang tua siswa berharap agar tidak ada lagi kasus kekerasan yang dialami oleh semua siswa karena bisa mengganggu konsentrasi belajar.
