Pendidikan merupakan hal utama yang wajib diterima oleh semua generasi bangsa.
Meskipun secara domisili mereka berada dalam negara yang berbeda namun berdarah Indonesia.
Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sahyuddin mengantar pulang puluhan anak pekerja migran Indonesia.
Mereka merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Indonesia melalui Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Repatriasi Gema Cita 2024 untuk melanjutkan sekolah di Banten.
Sahyuddin ditunjuk sebagai penyelenggara Program Gema Cita 2024 dalam keterangan tertulis diterima di Kuala Lumpur, Senin, mengatakan.
70 anak Indonesia kelahiran Sabah, Sarawak dan Jeddah mendapat beasiswa.
Mereka terpilih untuk melanjutkan pendidikan tingkat SMA atau SMK di Provinsi Banten.
Siswa tersebut merupakan bagian dari 471 alumni SMP Community Learning Center (CLC) di Sabah, Sarawak dan Jeddah,
Yang berhasil lulus seleksi untuk melanjutkan pendidikan tingkat SMA, SMK atau yang sederajat di Indonesia.
Ia mengatakan ada 11 sekolah penerima beasiswa di Banten yang ditetapkan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek.
Pelajar yang diserahkan ke masing-masing sekolah adalah masing-masing dua siswa di SMAN 1 Ciruas dan SMKN 1 Ciruas, Kabupaten Serang.
Kemudian 40 siswa di SMA Permata Insani Islamic School, Kabupaten Tangerang.
Masing-masing empat siswa di SMA Plus Islamic Village, SMK Islamic Village, SMK Penerbangan Aero Dirgantara.
Selanjutnya masing-masing dua siswa di SMKN 10 Kabupaten Tangerang, SMAN 9 di Kota Tangerang, SMAN 2 KS Cilegon di Kota Cilegon.
Lalu empat siswa di SMAN 6 Kota Serang, dan tiga anak di SMK Intan Husada, Kota Serang.
Ia mengatakan serah terima anak-anak pekerja migran Indonesia tersebut sudah terlaksana pada Rabu (17/7) lalu di Serpong, Banten.
Sudah diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
Tabrani mengatakan anak-anak pekerja migran Indonesia tersebut sangat beruntung mendapatkan beasiswa.
