Keadilan dalam dunia pendidikan harus diwujudkan dalam kegiatan sehari hari di sekolah.
Karena sekolah merupakan tempat interaksi antara pelajar yang satu dengan lainnya setiap saat.
Sekolah inklusi kini menjadi jalan lebar untuk orang tua agar anaknya bisa tetap sekolah di sekolah umum.
Apalagi sejumlah orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus,ingin anaknya bersekolah di sekolah umum, bukan SLB.
Meski demikian tidak semua anak berkebutuhan khusus, bisa disekolahkan di sekolah inklusi.
Anak berkebutuhan khusus yang bisa disekolahkan di sekolah umum yang telah menjadi sekolah inklusi hanya pada kategori kebutuhan khusus ringan.
Sementara kategori sedang bisa tetap sekolah di umum, namun dengan catatan dan penilaian khusus.
Sedangkan kategori berat merupakan ranah dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
Guru Pengajar Khusus Disabilitas Kota Bengkulu Ardiansyah mengatakan jika sekolah inklusi adalah jawaban kesetaraan pendidikan bagi masyarakat.
Sehingga tidak lagi ada jurang pemisah antara anak berkebutuhan khusus dengan anak lainnya.
Saat berada di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus dalam pengalaman dirinya menjadi pengajar justru berkembang pesat.
Karena anak-anak lainnya secara tidak langsung menjadi tutor teman sebaya.
Di satu sisi, anak-anak reguler di sekolah tersebut belajar tentang pentingnya menghargai dan menghormati anak berkebutuhan khusus.
Hal ini juga berfungsi efektif dalam mengurangi potensi bullying atau perundungan, karena siswa sudah sangat berbaur dan memiliki jiwa toleran yang tinggi.
Ia menyebut setiap anak memiliki keistimewaanya masing-masing, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus juga tidak lagi dipandang sebelah mata.
Dalam banyak aspek, anak-anak berkebutuhan khusus justru bisa berprestasi secara optimal.
Selain itu di sekolah inklusi, beberapa orang guru juga telah dibekali dengan pembimbingan ataupun diklat khusus.
