Masyarakat Indonesia wajib bangga karena kesenian tradional tumbuh subur hingga negara luar dan diminati banyak orang.
Tidak heran jika banyak negara luar yang mengirim pemudanya untuk belajar di Indonesia dalam bidang kesenian dan kebudayaan.
Karena Kesenian musik tradisional Indonesia kini semakin mendunia dan dikenal oleh masyarakat mancanegara.
Hal itu ditunjukkan oleh konser gamelan yang diadakan oleh NCH Gamelan Orchestra, National Concert Hall (NCH) di Dublin, Irlandia, pada tanggal 29 s.d. 30 Mei 2024.
Konser tersebut diselenggarakan sebagai bentuk peringatan 10 tahun Gamelan Kyai Jati Roso dan berdirinya NCH Gamelan Orchestra.
Sebuah album berjudul Kyai Jati Roso juga dirilis, yang merupakan kolaborasi antara NCH Gamelan Orchestra dengan pemain trumpet asal Inggris, Byron Wallen.
Lagu-lagu khas pertunjukkan gamelan dibawakan selama konser, seperti Lancaran yang menonjolkan teknik bermusik para pemain gamelan,
Diantaranya “Ladrang Rujak Jeruk” karya Ki Nartosabdho yang sangat populer, “Playon” yang biasa menjadi iring-iringan pertunjukkan wayang kulit, “Plau Layar” yang memiliki ritme musik dangdut, dan lagu-lagu lain dengan total 14 lagu.
Hal ini menjadi daya tarik, konser gamelan ini juga memadukan kelembutan musik tradisional Jawa dengan nuansa manis musik Jazz Barat dalam lagu Lancaran Willy Nilly karya Byron Wallen.
Semua lagu dibawakan dengan memukau oleh tim orkestra asal Irlandia tersebut.
Konser gamelan ditutup dengan penampilan duet dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Merangkap Irlandia dan IMO, Desra Percaya, bersama Byron Wallen.
Perpaduan alunan saxophone oleh Dubes Desra dan terompet oleh Byron yang diiringi gamelan memberikan sentuhan unik namun tetap selaras dan indah untuk didengar.
Dubes Desra juga memberikan ucapan apresiasi kepada seluruh tim NCH Gamelan Orchestra yang berusaha memberikan penampilan terbaik dalam konser tersebut.
“Saya sangat bangga terhadap diri sendiri karena menjadi saksi kepopuleran gamelan di Irlandia.
Kepada seluruh tim orkestra, saya bangga terhadap penampilan kalian yang membantu kebudayaan Indonesia untuk dikenal lebih luas di negara ini,” puji Desra.
Semua pemain hingga masyarakat internasional juga ikut memeriahkan konser dengan menggunakan baju batik beragam motif yang berasal dari berbagai daerah.
Masyarakat menunjukkan antusiasme mereka dengan bertepuk tangan setiap lagu selesai dimainkan.
Salah satu penonton asal Irlandia mengaku terpukau atas penampilan tim NCH Gamelan Orchestra.
“Saya sangat bersemangat sebelum menonton dan punya ekspetasi untuk konser ini. Setelah menonton, konser ini sangat menakjubkan.
Pertunjukkannya sangat unik, sangat tradisional namun punya sentuhan modern berkat saxophone. Betul-betul memenuhi ekspetasi saya,” tutur salah satu penonton yang tidak mau dituliskan namanya.
Komposer sekaligus pemimpin konser, Peter Moran, mengungkapkan bahwa timnya bekerja keras untuk mempersiapkan konser serta album debut mereka.
Banyak upaya, kolaborasi, serta latihan yang telah dilakukan agar konser peringatan sepuluh tahun ini berjalan maksimal.
“Untuk menyelenggarakan konser dan merilis album, semua orang bekerja sangat keras beberapa bulan belakangan ini, baik latihan maupun proses perekaman album.
Kami mengundang seniman langsung dari Indonesia untuk melatih dan berkolaborasi dengan musisi lain untuk salah satu lagu di album. Semuanya dipersiapkan secara maksimal untuk menunjukkan hasil belajar kami selama bertahun-tahun ini,” ungkap Peter.