Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Bukan hanya terbatas soal anak didi atau murid saja tetapi pihak penyelenggara juga harus dimaksimalkan kemampuannya.
Oleh sebab itu diperlukan peran dari berbagai pihak untuk bersama sama membangun pendidikan agar lebih baik dan maju.
Berbagai jenis pelatihan dan kursus diselenggarakan pemerintah dalam upaya perbaikan tersebut demi pelayanan yang baik.
Yang terbaru adalah Bimbingan Teknis (Bimtek) Coaching dan Mentoring kepada 34 Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).di Jakarta, Senin (6/5).
Tujuan kegiatan Bimbingan Teknis Coaching dan Mentoring Kepala BBPMP/BPMP adalah untuk
1) Memperkuat pemahaman Kepala BBPMP/BPMP tentang konsep coaching dan mentoring.
2) Memberikan ketrampilan Teknik Coaching (lanjutan) i-GROW untuk Performance dan People Development.
3) Pengalaman praktik coaching dan mentoring melalui kegiatan simulasi dalam kelompok.
4) Memastikan kesiapan Kepala BBPMP/BPMP untuk melakukan coaching dan mentoring di unit pelaksana teknis (UPT) masing-masing yang tertuang dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Adapun 16 BBPMP/BPMP yang hadir pada kegiatan Bimtek Coaching dan Mentoring adalah BBPMP Jawa Barat, BBPMP Jawa Tengah, BBPMP Jawa Timur.
kemudian BBPMP Sumatera Barat, BPMP DKI Jakarta, BPMP Banten, BPMP Aceh, BPMP Riau, BPMP Kepulauian Riau, BPMP Jambi.
Serta BPMP Bengkulu, BPMP Kepulauan Bangka Belitung, BPMP Sumatera Selatan, BPMP Lampung, BPMP DI Yogyakarta, dan BPMP Kalimantan Barat.
Pelatihan tersebut diharapkan agar pegawai BBPMP dan BPMP dapat memiliki perilaku yang sesuai dengan materi pelatihan.
Yakni dengan berorientasi pada pelayanan, adaptif, kompeten, harmonis, loyal, akuntabel, dan kolaboratif.
BBPMP dan BPMP sebagai duta kebijakan Merdeka Belajar diharapkan bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Ketua Panitia Bimtek Coaching dan Mentoring, Budi Priantoro, menjelaskan dalam sebuah sambutan kegiatan bahwa.
Pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pintu komunikasi yang lebih terbuka untuk memahami potensi tim kerja,
Tujuannya sama yaitu agar setiap insan SDM bisa mengekspresikan kapasitasnya secara optimal dan tetatur.