Pendidikan adalah kunci utama untuk memajukan sebuah bangsa dan mengembangkan pola pikir generasi bangsa.
Oleh sebab itu jika ingin memajukan sebuah bangsa dan negara maka sistem dan objek pendidikan harus siatur dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan hubungan pemerintah dengan para pengajar serta mahasiswa yang menerima beasiswa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengadakan acara.
Yakni silaturahmi bersama komunitas dan perwakilan siswa serta mahasiswa penerima program Kemendikbudristek pada Kamis (2/5/2024) di Jakarta.
Mendikbudristek juga turut serta dalam dialog dengan menjawab pertanyaan dari peserta mengenai terkait persoalan pendidikan.
“Saya senang bisa hadir dan berkumpul di sini untuk bertemu dengan Bapak/Ibu,” ujar Mendikbudristek.
Silaturahmi tersebut bertajuk “Rembuk Komunitas Merdeka Belajar dan Temu Nasional KIP Kuliah 2024”.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Acara ini berhasil dan sukses serta dihadiri oleh 500 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Para Peserta terdiri atas perwakilan dari Komunitas Ibu Penggerak “Sidina Community”, Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka, Komunitas Guru Konten Kreator, dan Komunitas Kami Pengajar.
Tidak hanya itu bahkan hadir pula mahasiswa penerima mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Serta siswa penerima program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem), dan mahasiswa penerima program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik).
Sudut pandang pengamat pendidikan
Arief Eka selaku pengamat pendidikan memberikan tanggapan terkait acara yang diadakan oleh pihak Mendikbudristek.
Dia menilai bahwa acara tersebut tentunya memiliki dampak dan pengaruh positif terhadap dunia pendidikan.
Ibaratkan hilirisasi maka semua terlibat dalam acara silaturami tersebut mulai dari siswa, mahasiswa, komunitas guru dan lain lain.
Artinya bahwa dari hulu sampai hilir dunia pendidikan berkumbul tanpa batas dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Nadiem.
Anggap saja mereka adalah perwakilan dan simbol pendidikan di Indonesia yang membahas masa depan pembelajaran.
Agar kedepannya kualitas pendidikan semakin maju, canggih, tidak ada diskriminasi dan mampu memanusiakan manusia.
Tentunya sebagai masyarakat kita selalu berdoa untuk kemajuan pendidikan agar bangsa dan negara mampu bersaing secara internasional, ujar Arif ketika dihubungi lewat Telepon.
