Sejarah Hari Kelahiran Pancasila Disampaikan saat Upacara 1 Juni Yang Diselenggarakan Oleh Kemendikbudristek

oleh -251 Dilihat
oleh
banner 468x60

Dalam memperingati hari besar bersejarah di Indonesia, semua lembaga pemerintah melakukan upacara bendera secara serentak.

Tujuan dari upacara adalah untuk menghormati semua jasa para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia.

banner 336x280

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Halaman Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Sabtu (1/6).

Peringatan Hari Lahir Pancasila adalah hari ketika Bung Karno, sebagai Proklamator Kemerdekaan, pertama kali memperkenalkan Pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, selaku pembina upacara membacakan naskah pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Pada kesempatan ini, Hilmar Farid mengajak seluruh komponen bangsa di mana pun berada untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila.

Agar menjadi pedoman berperilaku ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Semoga peringatan Hari Lahir Pancasila ini dapat memompa semangat kita semua untuk terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita semua untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” tutur Hilmar yang mengenakan pakaian adat Jambi.

Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.

Tema ini bermakna bahwa Pancasila menyatukan bangsa yang berasal atas dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri dan berdaulat.

“Patut kita syukuri sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Pancasila dan nilai-nilai yang dikandungnya menjadi bintang yang memandu kehidupan bangsa.

Agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara. Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia,” ucap Hilmar.

Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong.

Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah.

Sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.

Sedangkan sebagai leitstar dinamis, Pancasila merupakan bintang penuntun yang membawa Indonesia pada gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi sekarang ini.

Oleh karena itu, menurut Hilmar, Pancasila harus senantiasa dijiwai dan dipedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia.

“Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia,” lanjutnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.