Banyak sekali istilah yang menjadi idaman setiap pelajar di Indonesia sehingga mereka rajin belajar.
Misalnya ingin menjadi anak yang pintar, cerdas dan jenius agar bisa meraih prestasi dalam hidupnya.
Tetapi lingkungan sangat berpengaruh terhadap pencapaian yang diharapkan oleh siswa tersebut.
Selain itu banyak kendala lain sehingga membatasi siswa untuk meraih apa yang diharapkan.
Seperti mahalnya biaya pendidikan, kondisi keluarga yang tidak mendukung dan yang lain lain.
Namun seiring perkembangan teknologi semakin memudahkan siswa untuk mencari dan memecahkan kesulitan yang dihadapi.
Banyak literasi yang berisi kata pintar, Cerdas dan Jenius lengkap dengan metodologinya.
Tetapi sangat sedikit yang mau memahami istilah tersebut dengan utuh sehingga gagal dalam upaya meraihnya.
Pintar, cerdas, dan jenius merupakan tiga hal yang berbeda, berikut perbedaannya:
1. Pintar
Orang yang memiliki IQ di tingkat rata-rata bisa dikatakan sebagai seseorang yang pintar.
Karena mereka mampu menguasai sesuatu yang dipelajarinya, seperti kemampuan akademik.
Tetapi yang perlu dipahami adala orang pintar belum tentu cerdas, apalagi jenius.
2. Cerdas
Orang cerdas adalah mereka yang memiliki logika yang bagus meski tanpa harus mempelajari.
Atau bisa dikatakan bisa menguasai suatu hal terlebih dahulu (berasal dari genetika atau bakat alami).
Sehingga banyak yang meyakini bahwa orang cerdas menjadi cerdas bukanlah dari proses belajar.
3. Jenius
Orang jenius dilihat berdasarkan skor IQ yang tinggi misalnya profesor B.J Habibie.
Dia mampu memecahkan teori tentang pesawat sehingga diakui oleh ilmuan diseluruh dunia
Orang jenius memiliki pola berpikir dan kemampuan untuk cepat memahami ilmu yang sangat tinggi.
Mereka cenderung memiliki kreativitas dan imajinasi yang berada di luar nalar kebanyakan orang.
