Kebudayaan semakin memudar setelah mengalami serangan dari berbagai multi dimensi.
Derasnya arus teknologi dan informasi membuat ketertarikan budaya generasi bangsa semakin memudar.
Banyak keberadaan produk kebudayaan yang sudah ditinggalkan generasi bangsa secara lambat laun.
Salah satu musik daerah yang patut dilestarikan adalah Batanghari Sembilan dari Sumatera Selatan.
Bagi seniman Palembang, Ali Giok, Batanghari Sembilan bukan hanya alunan merdu, tetapi juga jati diri masyarakat Sumatera Selatan.
Melestarikan dan menjaga warisan budaya ini menjadi tanggung jawab bersama, baik bagi generasi tua maupun muda.
“Musisi muda harus bangga dengan musik daerahnya. Gunakan Batanghari Sembilan sebagai intro, agar identitas Sumatera Selatan semakin dikenal,” jelas Ali Giok.
Namun, di era digital ini, minat generasi muda terhadap budaya, termasuk musik daerah, semakin memudar.
Terpaan budaya modern dan gempuran gadget/smartphone membuat mereka teralienasi dari kekayaan budaya lokal.
Melihat situasi ini, upaya pelestarian Batanghari Sembilan dan musik daerah lainnya harus semakin gencar dilakukan.
Dengan upaya bersama, Batanghari Sembilan dan musik daerah lainnya dapat terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi penerus bangsa.
Mari jaga dan lestarikan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.
Penting untuk diingat bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Dengan usaha bersama, kita dapat memastikan bahwa Batanghari Sembilan dan musik daerah lainnya akan terus hidup dan berkembang.