Pakaian Adat Pengantin di Bengkulu, Ada Kepingan Perak Bersepuh Emas Bertabur Perhiasan

oleh -172 Dilihat
oleh
banner 468x60

Dalam setiap pernikahan banyak yang menggunakan pakaian adat dari daerah asal yang dihias menarik.

Tradisi ini dilakukan hampir diseluruh wilayah karena sudah menjadi kebiasaan secara turun temurun.

Namun seiring perkembangan waktu ada sentuhan properti modern yang identik dengan akluturasi.

banner 336x280

Begitu juga pakaian adat diberbagai wilayah Indonesia yang memiliki motif dan corak yang berbeda.

Ada yang memiliki gamber hewan atau binatang, tumbuhan, pemandangan atau objek lainnya yang menarik.

Berikut pakaian Adat Pengantin Pernikahan di Bengkulu

Wanita

Karena mendapatkan pengaruh yang kuat dari budaya Melayu, maka pakaian adatnya pun mempunyai ciri-ciri Melayu yang cukup kental.

Misalnya seperti pakaian adat untuk pengantin perempuan dari Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Kaur.

Pada saat acara pernikahan, pengantin perempuan akan mengenakan baju kuning panjang dengan beludru bertabur serta kebaya pendek dan panjang yang terbuat dari kain sutera tipis.

Karena ada banyak macam taburan dalam pakaian adat ini, masyarakat Bengkulu zaman dulu kemudian memberikan nama “baju bertabur”.

Baju bertabur ini terbuat dari kepingan perak bersepuh emas dan terdiri dari hiasan tabur-penabur yang dipasangkan di seluruh permukaan bajunya.

Sedangkan untuk bagian pinggiran baju serta kedua lengannya akan ditambahkan dengan tabur rendo.

Lalu di sekeliling pinggiran baju akan ditambahkan tabur karang patu dengan bentuk segitiga sama kaki.

Di antara segitiga sama kaki ini, kemudian dipasangkan tabur selaguri.

Tak cukup sampai di situ, pengantin wanita juga akan diminta menggunakan kain lecap benang, gelang, kain glamor, dan perhiasan kepala yang berbentuk mahkota.

Laki-laki

Sementara itu untuk pengantin laki-lakinya akan memakai baju jas hitam dengan kemeja berwarna putih yang tangannya panjang.

Ada juga tambahan kain jenis sulaman benang emas atau disebut sebagai kain bedompak.

Di sebelah kiri bagian atas baju jas pengantin laki-laki, biasanya diselipkan selembar sapu tangan segitiga, seuntai rantai emas, dan sejenis bunga yang dikenal sebagai bunga dada.

Di bagian sepatunya, pengantin akan menggunakan sepatu lokak atau jika tidak ada bisa menggunakan sepatu tanpa tali.

Di samping itu, ada juga busana pengantin laki-laki lain yang berupa baju jas tutup dari beludru berwarna merah.

Saat dikenakan, seluruh permukaan bajunya ditaburi dengan tabur penabur, sedangkan di pinggiran baju serta kedua belah tangannya ditaburi tabur rendo.

Kemudian di bagian bawah dihiasi dengan tabur karang patu, sementara tabur karang patu di kedua tangan dibentuk menjadi segitiga sama kaki.

Tabur karang patu ini bisa juga dikombinasikan dengan tabur selaguri.

Sementara untuk bagian kepalanya ada hiasan kepala yang berupa sunting dan songkok.

Terakhir, para pengantin laki-laki juga harus menggunakan beberapa perhiasan seperti pengantin wanitanya.

Contohnya seperti hiasan kalung sribulan dan emping untuk dada, hiasan berbentuk keris, gelang, dan pending di bagian pinggang, dan masih banyak lagi.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.