Penerimaan Peserta Didik Baru menjadi momen yang menegangkan bagi seluruh orang tua siswa.
Ada berbagai kekhawatiran yang terlintas dipikiran dan tidak jarang mengganggu aktivitas sehari hari.
Diantaranya ketakutan anaknya tidak diterima di sekolah yang ingin dituju atau persyaratan yang masih belum lengkap.
Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjelaskan pentingnya memperkuat akuntabilitas agar menghindari kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
“Untuk mengantisipasi kecurangan, yang paling penting adalah meningkatkan akuntabilitas dan penyelenggaraan.
Jadi jangan membuat yang istilahnya tidak bisa dinilai secara kasat mata,” ucap Ali Yusa anggota Dewan Pendidikan Jatim pada Jumat (31/5/2024).
Menurut Ali Yusa, Dalam pelaksanaannya berbagai pihak harus bisa mengawasi proses berlangsungnya PPDB.
Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Semua harus bisa mengawasi, dan semua bisa menilai bahwa pelaksanaan PPDB ini berjalan dengan menaati regulasi bersama,” tutur Ali Yusa.
Ia mengatakan, dilaksanakannya PPDB juga harus dimanfaatkan sebagai ajang menyiapkan siswa untuk lebih baik dalam menghadapi setiap tantangan.
“Bagaimana juga orang tua menyiapkan anak-anaknya untuk tetap punya motivasi lebih dalam mencapai cita-citanya.
Artinya juga menyiapkan generasi muda yang lebih bisa bersaing dan menatap tantangan ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, saat disinggung soal aturan PPDB terkait indeks dan akreditasi sekolah yang mendapat protes dari kelompok wali murid di Surabaya pihaknya memastikan akan melakukan telaah.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa akan menjembatani keresahan masyarakat soal aturan indeks sekolah dalam PPDB kepada dinas pendidikan di Jatim dan Surabaya.
“Metode yang lebih baik itu selalu menajdi semangat kita semua, semangat itu yang harus dipertahankan untuk lebih baik lagi,” ucapnya.
Tidak ada komentar