Siswa SD Papua Menjadi Dosen Fisika di Universitas Cenderawasih, Percaya Diri Menyampaikan Kuliah Kalkulus Didepan Mahasiswa

oleh -192 Dilihat
oleh

Untuk menjadi dosen dibutuhkan kemampuan dalam bidang pendidikan yang mumpuni dan sudah teruji.

Secara pendidikan dibutuhkan gelas Magister atau Doktor sebagai syarat utaman menjadi dosen pengajar.

Tetapi semua itu berhasil dilewati secara beberapa tahap oleh pelajar dari Papua yang jago fisika.

Bahkan kabarnya Viral di media sosial sosok ‘dosen cilik’ yang mengajar mata kuliah kalkulus di Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura, Papua.

Dosen cilik ini mengajar dalam balutan seragam khas sekolah dasar (SD), putih-merah, di hadapan para dosen dan mahasiswa.

Dosen cilik ini Dengan percaya diri, materi kuliah kalkulus yang terkenal sulit untuk dijelaskan.

Penjelasannya yang tersistem membuat para dosen dan mahasiswa yang menyaksikannya menjadi terpana.

Kemunculannya yang viral ini berawal dari unggahan oleh pengguna Tiktok @yosep.yosep11 pada 16 Mei 2024 lalu.

“Dosen cilik dari Papua, anak didik prof Yohanes Surya ahli fisika,” katanya dalam keterangan unggahan video.

Profesor Yohanes Surya memang dikenal sebagai ahli fisika legendaris yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak-anak Papua.

Salah satunya ialah Jose Nerotou yang masih duduk di kelas 6 SD, yang dijelaskan oleh @yosep.yosep11 dalam unggahannya yang lain.

Jose terpantau bisa tampil percaya diri menjelaskan materi kalkulus di kelas Uncen dengan lancar.

Video yang menayangkan Jose mengisi ceramah di kelas Uncen ini menjadi viral dengan banyaknya tanggapan dari para masyarakat.

Aden Akbar yang berasal dari Madura Jawa Timur mengaku kagum dengan penampilan Jose didepan mahasiswa dan dosen.

Apalagi yang dia jelaskan adalah materi pelajaran yang sulit dijangkau oleh pelajar atau mahasiswa.

Akbar berharap samkin banyak siswa siswa yang menjadi dosen dari mahasiswa agar pendidikan Indonesia tidak terjebak pada kelas atau strata.

Tetapi sudah selayaknya pendidikan Indonesia menedepankan prestasi tanpa memandang usia apalagi latar belakang, ucapnya.