Sistem Pendidikan di Sparta Kuno Hingga Melahirkan Banyak Pemikir Yunani, Seperti Terjadi Revolusi Paradigma Yang Sangat Cepat

oleh -533 Dilihat
oleh

Dalam dunia pendidikan setiap negara memiliki sistem yang dijadikan acuan dalam menerapkan cara dan hal yang ingin dicapai.

Sehingga setiap orang bisa melakukan aktivitas belajar dan mengajar sesuai dengan kerangka pemikiran yang sudah ditetapkan pemerintah.

Berikut ringkasan singkat perjalanan pendidikan Yunani yang kualitasnya diakui oleh banyak negara hingga sekarang.

Sistem Pendidikan di Sparta Kuno

Kualitas pendidikan yang dianggap maju seperti sekarang di Yunani ternyata memiliki kisah yang menegangkan.

Karena seakan terjadi perbedaan perlakuan antara laki laki dan perempuan serta yang kaya atau miskin.

Sparta adalah salah satu masyarakat yang mendidik anak perempuannya. Sebagian besar informasi tentang Sparta datang terutama melalui Plutarch.

Pada waktu itu Seorang anak laki-laki Spartan akan meninggalkan orang tuanya pada usia enam tahun.

Kemudian mengikuti sistem pendidikan negara bagian yang tujuan utamanya adalah menanamkan disiplin dan kepatuhan.

Banyak yang memandang sistem pendidikan di Yunani ini memiliki semua kualitas buruk.

Karena mengakibatkan banyak anak laki-laki menjadi pengganggu. Kemudian pada usia 12 tahun.

Mereka dikirim ke tempat seperti barak di mana mereka dilatih untuk mencuri tanpa tertangkap.

Ketika anak laki-laki itu berusia 16 tahun, mereka memasuki semacam pasukan polisi militer yang disebut krupteia dan disuruh tinggal di hutan di Messenia.

Mereka diharapkan untuk menjaga diri mereka sendiri dan pada saat yang sama menakut-nakuti apa yang disebut populasi helot.

Berbagai referensi mengatakan Sparta diyakini sebagai masyarakat yang sangat konservatif dan kaku.

Jadi, kita bisa melihat betapa biasnya pendidikan di Yunani terhadap anak laki-laki.

Sementara kelas elit mampu mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik, yang lain harus puas dengan pengetahuan dasar saja.

Pendidikan Yang Melahirkan Banyak Pemikir

Sejarah Yunani kuno terkait Pendidikan sangat mencuri perhatian.

Karena kebanyakan orang-orang Yunani telah melahirkan banyak pemikir dan filsuf brilian seperti Pluto, Socrates, dan Sophocles.

Tidak ada bukti yang jelas tentang sekolah mana pun di sejarah Yunani Kuno sebelum abad kelima SM.

Diyakini bahwa sebelumnya, pendidikan di Yunani diberikan terutama melalui tutor privat.

Dan hanya segelintir orang Yunani yang mampu mendidik anak laki-laki mereka bahkan selama abad kelima.

Penduduk asli Athena memulai pendidikan mereka sekitar usia tujuh tahun. Tidak banyak informasi tentang orang seperti apa yang menjadi guru saat itu.

Namun, sepertinya mereka tidak menikmati banyak status dan kemungkinan besar kebanyakan dari mereka adalah budak.

Silabus tersebut meliputi pembelajaran membaca dan menulis, pelatihan fisik, dan pembelajaran beberapa alat musik.

Untuk belajar menulis, dalam sejarah Yunani kuno, siswa menggunakan pena yang disebut stylus yang mereka gunakan untuk menulis pada tablet lilin.

Belajar menghafal merupakan bagian yang sangat penting dari sejarah pendidikan di Yunani.

Karya sejarawan Yunani dan filsuf Xenophon disebut Simposium, memiliki karakter yang mengatakan bahwa ayahnya menyuruhnya mempelajari Iliad dan Odyssey dengan hati. Keduanya berisi total 27.000 baris.

Faktanya, mempelajari cara memainkan alat musik adalah bagian penting dari pendidikan anak laki-laki di Yunani kuno.

Kecapi atau kithara adalah salah satu alat musik yang paling disukai. Itu terlihat mirip dengan gitar.
Sangat tidak mungkin bahwa siswa diajarkan matematika atau menggambar.

Pendidikan di Yunani sangat terbatas, namun sistem pendidikan Athena memberikan pada kita di zaman modern dengan individu-individu brilian seperti Pluto, Socrates, Euripides, Aeschylus, dan Sophocles yang benar-benar luar biasa mengingat semua keadaan.

Meskipun dapat dikatakan bahwa kesuksesan mereka mungkin lebih karena kota tempat mereka tinggal dan bukan karena sistem pendidikan saat itu.

Tokoh pemikir dari yunani sangat diakui hingga sekarang dan pemikirannya banyak dijadikan acuan dalam segala hal.

Sehingga kalangan pelajar, mahasiswa dan sosen sering mengutip kata kata bijak dari pemikir tersebut.

Karena kalimat yang disampaikan memiliki kekuatan moral dan semangat yang bisa dijadikan motivasi.

Sumber: National Geografik