Sejarah Dan Gerakan Tari Remo, Tarian Khas Dari Jombang Provinsi Jawa Timur

oleh -261 Dilihat
oleh

Beragam adat dan Budaya dimiliki oleh Indonesia yang merupakan warisan leluhur pada zaman dahulu.

Kamampuan seni yang tinggi dari nenek moyang kita dikaryakan dalam bentuk gerak, gambar atau bangunan.

Tidak heran jika banyak adat istiadat, Budaya, maupun tarian tradisional diberbagai daerah lestari hingga saat ini.

Salah satu tarian tradisional yang masih dikembangkan dan dijaga adalah Tari Remo.

Berdasarkan sejarah bahwa Tari Remo merupakan tarian khas daerah Jombang, Jawa Timur.

Tarian ini pada awal mulanya merupakan bagian pembuka dari pertunjukan seni tradisional ludruk yang berisi parikan dan kidungan, serta seni peran rakyat kelas bawah.

Namun, lama kelamaan tarian ini semakin berkembang dan kini banyak digunakan untuk menyambut tamu besar yang berkunjung ke daerah Jombang.

Selain itu, tarian ini juga digunakan dalam acara kenegaraan serta berbagai pentas seni lainnya.

Sejarah Tari Remo

Dilansir dari berbagai sumber, Tari Remo adalah salah satu tarian penyambutan tamu yang ditampilkan baik oleh satu atau lebih penari.

Remo berasal dari kata Reyoge Cak Mo. Tarian ini diciptakan oleh seniman Jombang yang dikenal dengan Cak Mo yang pernah menjadi Gemblak dari sebuah Grup Reog di Ponorogo.

Awal mulanya, Cak Mo mencari pemasukan dari sumber lain karena kemarau panjang.

Dia memanfaatkan keahlian menarinya yang ditunjang dengan pakaian ala Jathilan tanpa anyaman bambu berkeliling dari desa ke desa menarikan tarian diiringi musik sepasang kenong yang ditabuh istrinya.

Cak Mo mengadopsi gerakan Jathilan, Warok, dan Tayub serta menyanyikan kidung tembang, parikan sehingga disukai penonton.

Kemudian, Cak Mo beserta istri diundang ke Surabaya untuk bergabung dengan tim kesenian Ludruk sebagai pembuka.

Karena tariannya mirip dengan Reog Ponorogo, maka lebih dikenal dengan sebutan tari Reyoge Cak l yang disingkat dengan Remo.

Ini merupakan tarian khusus yang dibawakan oleh penari laki-laki. Hal ini dikaitkan dengan lakon yang dibawakan dalam tarian tersebut.

Umumnya, tarian ini menampilkan kisah pangeran yang berjuang dalam sebuah medan pertempuran.

Namun, seiring berkembangnya zaman dan upaya melestarikan budaya Jawa Timur tarian ini bukan hanya ditarikan oleh laki-laki tetapi juga penari perempuan.

Dalam pertunjukan tari ini, penari perempuan umumnya memakai kostum berbeda dengan kostum tari Remo asli yang dibawakan penari pria.

Gerakan Tari Remo

Ciri khas utama dari tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis.

Ditambah lagi lonceng-lonceng yang dipasang pada pergelangan kaki penari membuat tarian ini lebih indah di lihat.

Saat penari menghentakan kaki lonceng akan berbunyi sehingga sangat menunjukan nilai seni dari tari Remo sendiri.

Selain itu, gerakan selendang atau sampur, gerakan geleng atau anggukan kepala, ekspresi wajah, dan posisi kuda-kuda para penari membuat tarian ini menjadi semakin atraktif.