Madrasah Menjadi Pusat Perlindungan dan Kesehatan Anak, Berikut Pernyataan Direktur Jenderal PAI

waktu baca 2 menit
Senin, 4 Agu 2025 23:50 8 prestasi

 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno menyatakan madrasah kini tak hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran agama dan akademik, tetapi juga sebagai pusat perlindungan dan pembinaan kesehatan anak.

“MIN 8 ini hanyalah contoh dari ribuan madrasah yang akan melaksanakan pemeriksaan serupa. Selain madrasah, program ini juga menyasar pondok pesantren dan satuan pendidikan keagamaan lainnya, seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha,” kata Suyitno saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di MIN 8 Jakarta, Senin.

Suyitno menegaskan Kemenag siap mengawal langsung pelaksanaan Program CKG hingga ke daerah, bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, serta pemerintah daerah.

Menurut dia, program ini membuktikan bahwa madrasah adalah tempat yang tepat dan strategis untuk menjangkau anak-anak secara langsung dan masif.

Adanya jaringan satuan pendidikan keagamaan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, Kemenag bisa memainkan peran penting dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata dan inklusif.

Menurut dia, Kemenag tak hanya hadir sebagai penyelenggara pendidikan, tetapi juga sebagai bagian dari solusi nasional dalam menciptakan generasi sehat, kuat, dan unggul.

“Kesehatan adalah fondasi dari pendidikan. Anak yang sehat akan lebih siap belajar, lebih kuat menghadapi masa depan, dan lebih berdaya dalam kehidupan sosialnya,” kata Suyitno.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di madrasah mencakup 13 jenis pengecekan mulai dari tekanan darah, kesehatan mata, pengukuran tinggi dan berat badan, hingga wawancara riwayat penyakit.

Pemerintah tengah melakukan transformasi besar-besaran dalam layanan kesehatan anak. Bila sebelumnya pemeriksaan dilakukan ketika anak sudah sakit, kini paradigma itu bergeser.

Anak-anak diperiksa secara menyeluruh sejak masih sehat. Madrasah kini menjadi salah satu pilar utama layanan kesehatan nasional.

Pemeriksaan yang dilakukan secara massal ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dengan target menjangkau lebih dari 282.000 satuan pendidikan dan sekitar 58 juta siswa di seluruh Indonesia.

Sumber : Antara

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA