Sejarah merupakan kekuatan utama bangsa dan negara untuk mengarungi masa depan yang baik.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memperoleh pendanaan riset nasional selama tiga tahun.
Yang bersumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM-Ekspedisi) tentang kesultanan di Sumatera.
Ketua Tim Riset UIN Jambi Titin Agustin Nengsih dalam keterangan tertulis di Jambi, Minggu, mengatakan.
Penelitian ini berkolaborasi antara UIN Jambi, BRIN, dan Universitas Jambi (Unja).
Tim riset diisi oleh para pakar dengan latar belakang keilmuan berbeda-beda.
Penelitian tiga tahun ini bertemakan inovasi model prediktif penelusuran jejak makam kesultanan di Pulau Sumatra berbasis GIS dan model regresi logistik.
Pendanaan beberapa tahun dari BRIN tersebut akan memetakan makam-makam kesultanan Islam kuno.
Berdasarkan data awal, makam Islam kuno di Sumatra jumlahnya banyak dan tersebar di berbagai wilayah.
Makam-makam tersebut umumnya berkaitan erat dengan sejumlah kesultanan Islam di Sumatra.
“Selama ini, penelitian mengenai makam kesultanan Islam kuno dikaji melalui metode historis atau arkeologis.
Kali ini kita akan menelitinya melalui pendekatan kuantitatif sehingga pola dan model makam Kesultanan Islam di Sumatra dapat terlihat jelas,” katanya.
Dia menjelaskan penelitian terbagi tiga tahap. Tahap pertama pada 2024 pengumpulan data dilakukan di enam provinsi, meliputi Jambi, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Pada 2025 survei dilakukan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, sedangkan pada 2026 riset ini difokuskan di Provinsi Kepulauan Riau dan Bangka Belitung.
Sehingga semua makam kesultanan Islam di Sumatra akan terpetakan dan terekam secara komprehensif.