Profil Pelajar Pancasila SMPN 5 Kudus Yang Penuh Dengan Karya dan Kreatifitas

oleh -538 Dilihat
oleh

Bakat siswa akan berkembang jika mendapat pendampingan yang maksimal dari guru atau staf pengajar di sekolah.

Karena guru merupakan orang tua yang mendidik selama menjalani proses belajar mengajar di lingkungan sekolah para murid.

banner 336x280

Sebagai upaya implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMPN 5 Kudus mengajak peserta didiknya untuk berkarya sesuai sembilan tema yang terdapat dalam P5.

Salah satu tema yang dijalankan oleh peserta didik kelas VII adalah kearifan lokal, di mana hasil dari tema ini dipamerkan saat penyerahan rapor kepada orang tua siswa dengan tajuk “Gelar Karya”.

Dalam projek ini, mereka diajak untuk belajar membuat hiasan pada media tekstil menggunakan cara yang sederhana, yaitu pounding (memukul) dan steaming (mengukus).

Keduanya memanfaatkan dedaunan dari tanaman sekitar untuk menghasilkan corak pada media yang ada yang diberi judul Ecoprima (Ecoprint SMP 5).

Selanjutnya hasil jadi dari karya tersebut dipamerkan di kelas masing-masing untuk dilihat oleh orang tua siswa.

Karsi yang merupakan guru SMPN 5 yang sekaligus salah satu penanggung jawab projek menjelaskan bagaimana antusiasme orang tua saat melihat karya yang dipajang adalah hasil capaian anak-anaknya.

“Pengambilan rapor tahun kemarin, mereka (orang tua) sangat antusias. Mereka minta dilanjutkan yang seperti ini,” tutur Karsi.

Ia menjelaskan bahwa pengerjaan projek tersebut hanya dikerjakan di sekolah, sehingga orang tua tidak tahu dan baru melihat hasilnya saat pengambilan rapor.

Namun, tak hanya berhenti di situ, guru mata pelajaran IPS ini menjelaskan bahwa projek tersebut nantinya akan bersambung dengan tema lainnya, yaitu kewirausahaan di kelas IX.

Di sana mereka akan belajar mempromosikan karya yang dibuat oleh adik-adiknya di kelas VII.

“Nanti yang tahun depan, rencananya kelas sembilan ada wirausaha, itu bisa dari karya yang kelas tujuh dikirim ke kelas sembilan untuk wirausaha,” jelasnya. “Nanti akan dibuat, mungkin topi atau variasi lainnya untuk dibuat ecoprint,” sambungnya.

Selain Ecoprima, dalam Gelar Karya di kelas VII juga ada Ratulica (Rajin Tulis dan Baca) yang berfokus pada pengembangan minat baca tulis siswa.

Dimana saat ini sudah menghasilkan 14 buku antologi cerpen dan puisi karya siswa. Buku-buku tersebut juga mendapat apresiasi dari orang tua siswa.

Lalu Ecozyma (Eco enzyme SMP 5) yang memanfaatkan limbah organik di sekitar sekolah menjadi ekoenzim melalui proses fermentasi. Hasilnya dapat digunakan mulai dari pupuk organik, hingga pengendali hama.