Prestasi Siswa SMK Mikael Surakarta Membuat Mesin Pola Batik Dengan Cepat dan Berkualitas

oleh -231 Dilihat
oleh

Bakat yang dimiliki oleh siswa harus dirawat dengan baik oleh sekolah agar berbuah karya yang fenomenal.

Karena meskipun ada bakat yang cemerlang tetapi tidak dikembangkan dengan baik maka tidak akan menjadi nyata.

Siswa inspiratif dari SMK Mikael Surakarta, Jawa Tengah membuat inovasi mesin batik CNC.

Mesin buatan murid kelas XI, Jemmy Exellandrio, bersama empat temannya ini istimewa lantaran bisa membuat pola batik dalam hitungan menit.

Sebagai murid program keahlian Teknik Mesin Industri, Jemmy berinisiatif memudahkan semua kebutuhan perajin batik.

Serta bergabai industri tekstil yang memerlukan kecepatan dalam membuat batik untuk baju dan lain lain.

Berawal dari pelajaran di kelas, Jemmy mengembangkan ide ini untuk dibuat lomba dan berhasil meraih Juara 1 di Kompetisi Krenova 2023 kategori pelajar.

Mesin ini sering mengikuti pameran teknologi dan baru-baru ini hadir di Business Matching 2024.

Ini merupakan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.

Yang diinisiasi oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi Provinsi Jawa Tengah.

“Mesin yang kami ciptakan ini memiliki keunggulan, yaitu dapat membuat pola batik yang cukup detail, mulai dari pola megamendung, kraton parang, dan sogan,” papar Jemmy dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa, 4 Juni 2024.

Keunggulan dari mesin ini juga dapat menjadi mesin laser cutting dengan bahan kain dan bisa digunakan untuk membuat grafir kayu menggunakan laser.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan kembali, mesin batik ini dapat membuat pola dalam hitungan menit.

Jemmy menyebut sekolah memfasilitasi pembinaan dari guru dan pembelajaran berbasis projek.

Sehingga, ia dapat menyelesaikan pembuatan mesin tersebut dalam kurun waktu kurang dari dua bulan.

“Di SMK kan kebanyakan praktik dan langsung disarankan bikin produk. Itu yang menjadi keunggulan di SMK dan itulah alasan saya memilih SMK,” ujar Jemmy.

Dalam pembuatan produk ini, guru turut andil memberikan arahan sehingga semua rakitan dibuat oleh siswa.

Guru program keahlian Teknik Mesin Industri, Aloysius Triyanto, mengungkapkan siswa dibebaskan untuk berkreasi agar sesuai dengan kebijakan Merdeka Belajar.

Proses pembuatannya adalah mulai dari pembuatan mekanik mesin, program, dan cara pengoperasian.

“Bisa dikatakan saya cuma membimbing, tapi tetap diarahkan juga dan dibantu. Karena ini karya murid, maka sepenuhnya adalah ide murid,” tutur Triyanto.

Triyanti yang berpengalaman di bidang teknik mesin, mengarahkan untuk pembuatan mesin batik dilengkapi laser berdaya 500 mW.

Laser ini digunakan untuk memotong dan membentuk bahan batik dengan presisi tinggi.

Hal ini memungkinkan untuk detail yang sangat halus dan pengulangan yang konsisten.