Peran Sumpah Pemuda Dalam Deklarasi Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa

oleh -162 Dilihat
oleh

Awal terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak terlepas dari para pemuda-pemuda Indonesia.

Para pemuda ingin lepas dari penjajahan dan mandiri secara politik, ekonomi, sosial tanpa tekanan dan pengaruh pihak asing atau penjajah.

Sehingga mereka berjanji dalam Sumpah Pemuda yang merupakan Cikal Bakal Tercetusnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan 1928-1954 (Suatu Tinjauan Historis) .

Sehingga wajar jika banyak pihak yang menganggap awal terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak terlepas dari para pemuda-pemuda Indonesia.

Karena memiliki semangat untuk memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dari bangsa Indonesia melalui semangat Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928.

Peristiwa itu lahir melalui Kongres Pemuda yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 yaitu Kongres Pemuda I.

Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 dilaksanakan Kongres Pemuda II dan diputuskan sebagai hari Sumpah Pemuda.

Dampak Sumpah Pemuda terhadap pembentukan Bahasa Indonesia dimulai dengan Bahasa Indonesia dijadikan sebagai Bahasa Persatuan.

Kemudian disahkan pada UUD 1945 sebagai bahasa resmi yang wajib digunakan untuk komunikasi semua lapisan masyarakat.

Perkembangan Bahasa Indonesia tidak terlepas dari Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar Indonesia pada awalnya pada 16 Agustus 1916.

Waktu Kongres Pemuda II yang menghasilkan keputusan pentingnya itu Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

Akan tetapi Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari Kongres Pemuda I sebagai awal dari ditetapkannya Bahasa Indonesia.

Kemudian di sahkan sebagai hari bahasa pada 2 Mei 1926 karena dinilai memiliki dampak sebagai Bahasa Persatuan.

Kedudukan Bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi yaitu sebagai lambang bangsa, lambang identitas, sebagai alat pemersatu, dan sebagai alat penghubung.