Pendidikan merupakan jawaban yang bisa menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi sebelumnya.
Kekuatan ilmu pengetahuan bisa menganalisis secara mendalam terkait fenomena dan bisa memberikan berbagai rekomendasi.
Mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) Aletha Herdiman berhasil meraih prestasi internasional.
Dia menjuarai ajang Paris International Model United Nations (PIMUN) 2024, dengan meraih Best Position Paper.
Beberapa waktu lalu Aletha Herdimen dalam keterangannya di Depok Jumat menjelaskan bahwa.
Dia berhasil menyingkirkan 15 peserta lain yang berasal dari berbagai negara di Eropa, seperti Belanda, Inggris, Prancis, dan sekitarnya.
“Salah satu hambatan yang saya alami dalam pembuatan paper ini, adalah karena peserta lainnya merupakan mahasiswa magister atau mahasiswa tingkat 3 dan 4,” kata Aletha.
Mereka semua berasal dari mahasiswa International Relations, Humanities, dan bahkan Hukum.
“Saya adalah satu-satunya mahasiswa Farmasi di sana, dan sepertinya saya juga yang termuda di antara mereka semua,” ujarnya.
Aletha mengungguli peserta lain dalam dewan United Nations Security Council (UNSC) dengan topik “Discussing the International Security Impact and Response to Potential Unidentified Aerial Phenomena (UAPs)”.
Topik tersebut membahas urgensi, kedudukan negara, serta pengajuan solusi atas potensi implikasi UAPs pada dua domain, yaitu kemananan nasional dan penyelidikan ilmiah.
“Topik ini sangat sulit karena informasi tentang UAPs di setiap negara masih terbatas.
Bahkan PBB belum pernah mendiskusikan topik ini sebelumnya. Saya harus membuat solusi yang realistis dan orisinil.
Harapannya nanti adalah hasil yang didapatkan dapat diimplementasikan di semua negara,” kata Aletha.
Meskipun dia mengaku tidak mudah, Aletha menunjukkan kemampuannya dalam menganalisis isu secara mendalam dan merumuskan solusi yang komprehensif.
Position Paper yang diajukannya mendapat pujian dari para juri atas ketajaman analisis, argumen yang logis, dan solusi yang realistis.
Sebelumnya Aletha telah melewati tiga tahap, yaitu seleksi berkas, simulasi, dan wawancara.
Ia lolos ke tahap selanjutnya setelah melewati simulasi yang bertajuk “Avoiding Africa’s Debt Hegemony”.
Walaupun tidak memiliki latar belakang pada ilmu ekonomi, Aletha berusaha mempelajarinya dan dapat melanjutkan ke tahap wawancara.
Hingga terpilih menjadi delegasi UI untuk PIMUN 2024 yang berlangsung pada 31 Mei hingga 4 Juni 2024, di Paris, Prancis.
“Perjalanan menuju PIMUN tidak mudah bagi saya, salah satunya adalah saya harus memenuhi syarat probation,
Yaitu mengikuti lomba MUN berskala nasional sebelum mengikuti PIMUN,” katanya.
PIMUN merupakan sebuah simulasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan oleh Comité interuniversitaire des Nations unies de Paris (CINUP), dan telah diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai negara di dunia.
Dalam konferensi ini, para peserta bersama-sama merenungkan dan menciptakan solusi mereka sendiri terhadap isu-isu kontemporer.
Mulai dari perubahan iklim hingga krisis migrasi, isu identitas, dan ketegangan antarnegara.
Prestasi yang berhasil diraih sudah sewajarnya bisa dijadikan motivasi dan penyemangat semua pemuda dan mahasiswa Indonesia agar berperan dalam mencari solusi dunia.