Categories: Inspirasi

Kisah Siswa Dari Daerah Tertinggal Yang Mengikuti Program ADEM, Bisa Mengenal Dunia Luar Dan Membuka Ruang Berpikir Lebih Luas

Pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa dan harus diberikan oleh negara sesuai dengan amanat undang undang.

Meskipun berada dalam pelosok sekalipun, selama masih menjadi bagian dari Indonesia maka mereka berhak mendapat pendidikan.

Karena hanya melalui pendidikan seseorang bisa berpikir luas dan mengetahui banyak perkembangan dalam hal ilmu pengetahuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melangsungkan acara Pemulangan Siswa Penerima Bantuan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) pada Senin (10/6) di Gedung A Kemendikbudristek.

Acara berlangsung dengan penuh sukacita karena mereka akan kembali ke daerah asalnya setelah tiga tahun berada di perantauan.

Gabriela Joanne Iriani Ondi, penerima bantuan ADEM asal Nabire, Papua Tengah, merasa terbantu dengan adanya program ADEM.

Menurutnya, berkat program ini, anak-anak dari wilayah pelosok mendapatkan bantuan pendidikan.

Sehingga bisa merasakan pendidikan yang layak seperti anak-anak yang berada di luar wilayah Papua.

Namun semua itu tidak selalu berjalan mulus karena Gabriela mengaku mengalami tantangan saat di perantauan.

Ia sempat merasa kesulitan mencari tempat ibadah di lingkungannya ketika pertama kali datang.

Ia juga merasa minder untuk bersosialisasi, akibat dari kekhawatirannya akan diskriminasi.

Namun, setelah mencoba untuk berbaur dan membuka diri, ia justru mendapati orang di sekitar sangat menerimanya.

Namun pada akhirnya, ia pun merasakan perubahan baik terhadap kondisinya setelah mengikuti program ini.

“Sebelum mengikuti program ini, pikiran saya masih tergolong sempit. Ketika saya sudah keluar dari wilayah Papua dengan mengikuti program ADEM, mendapatkan pendidikan yang layak dan berada di kota besar, pikiran saya menjadi lebih terbuka.

Dengan progam ADEM Saya mendapatkan banyak sekali hal baru yang bisa diterapkan nanti ketika pulang.

Ada ilmu baru yang saya dapatkan, baik dari pendidikan maupun non pendidikan selama belajar.

Sehingga ketika saya kembali lagi ke Papua, hal-hal positif itu dapat saya terapkan ke provinsi saya,” terangnya.

Menurut Gabriela, program ADEM ini sangat penting untuk generasi muda dimanapun berada.

Karena melalui program ini, anak-anak yang berada di wilayah pelosok memiliki peluang untuk mendapatkan ilmu baru, mengembangkan potensi, serta mengeksplor diri sendiri.

“Banyak anak-anak yang memiliki kemampuan, tetapi tidak bisa diasah. Sehingga melalui program ini, diharapkan kemampuan tersebut dapat terasah dan memaksimalkan potensi yang dimiliki,” ujar Gabriela.

Gabriela pun berpesan kepada generasi muda agar jangan pernah berhenti bermimpi,

Karena tidak ada hal yang mustahil dilakukan di dunia ini asalkan ada niat dan kegigihan.

Selanjutnya, Everth Ayandiso Mirino, siswa asal Sorong, Papua Barat, bersyukur dapat mengikuti program ADEM.

Dengan mengikuti program ini, ia berkesempatan mengikuti banyak kegiatan yang membuka wawasannya.

Ia juga menyatakan bahwa program ADEM memberi kesempatan bagi banyak anak untuk merasakan sekolah di luar daerah mereka yang mungkin berbeda dengan sekolah di Papua.

Ia yang awalnya juga takut bersosialisasi karena khawatir akan diskriminasi, kini sudah berani berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Menurutnya, teman-temannya di SMKN 1 Kragilan, Banten sangat ramah dan baik hati serta tidak sombong.

Everth berpesan kepada generasi muda untuk terus bermimpi dan jangan pernah takut untuk melangkah.

Serupa dengan Gabriela, Ance Novita Mansoben, siswa SMKS Mutiara Bangsa, Purwakarta.

Dia juga merasa terbantu dengan adanya program ADEM. Menurutnya, program ini membuka banyak peluang, pengalaman, dan ilmu baru untuk dirinya.

Ance yang telah meraih juara 2 di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) bidang atletik tahun 2023, mengungkapkan rasa senangnya mendapatkan fasilitas sekolah yang lengkap.

Dia menceritakan sekolahnya mendukung siswa yang ingin berprestasi di bidang olahraga.

“Olahraga itu sungguh didukung, jadi anak-anak yang berprestasi sungguh didukung di sekolah itu,” ucapnya.

Berkat kepribadian Ance yang cepat berbaur, ia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.

“Teman-teman sekolah di sana baik kepada saya. Di lingkungan rumah pun, orang-orangnya sungguh ramah semua.”ucapnya.

admin

Prestasi adalah laman informasi dan edukasi guna menambah literasi bagi semua insan pemerhati generasi untuk berprestasi. Berbagi wawasan dan pengetahuan serta membangun budaya informasi positif untuk kejayaan negeri. Menghadirkan pemikiran bersama melahirkan generasi Prestasi untuk Indonesia Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka 2045.

Share
Published by
admin

Recent Posts

Perkuat Komitmen Kolektif , Konsolnas Dikdasmen 2025 Wadah Pemangku Kepentingan Membangun Pendidikan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (Konsolnas Dikdasmen)…

6 jam ago

Generasi Muda Harus Tahu Sejarah Awal Mula, Tujuan dan Tema Hari Kebebasan Pers Dunia 2025

Tanggal 3 Mei diperingati sebagai Hari Kebebasan Pers Internasional atau World Press Freedom Day. Pada…

3 hari ago

Hari Pendidikan Nasional 2025 Logo Dan Tema Sudah Dirilis

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sudah merilis link logo dan tema Hari Pendidikan Nasional…

5 hari ago

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Ke Sekolah Menjadi Pilihan, Minat Bakat Siswa Harus Diutamakan

Seperti yang telah diketahui jurusan IPA, IPS, dan Bahasa tidak digunakan pada masa Menteri Pendidikan,…

5 hari ago

Indonesia Mengirimkan Dua Belas Siswa Terbaiknya Di Olimpiade Kimia Tingkat Dunia

Tinggal beberapa bulan kedepan, kompetisi kimia tingkat dunia untuk siswa di tingkat sekolah menengah yaitu…

6 hari ago

Ajang International Biology Olympiad (IBO) 2025 Di Wakili Oleh Empat Siswa Terpilih

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menyelenggarakan Tahap II IBO pada tanggal 10 s.d 19 April 2025.…

1 minggu ago