, ,

Indonesia Mengirimkan Dua Belas Siswa Terbaiknya Di Olimpiade Kimia Tingkat Dunia

oleh -9 Dilihat
oleh

Tinggal beberapa bulan kedepan, kompetisi kimia tingkat dunia untuk siswa di tingkat sekolah menengah yaitu International Chemistry Olympiad (IChO) akan diselenggarakan.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjuk Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) menyelenggarakan Pembinaan Tahap II.

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 20 s.d 29 April 2025 di ikuti oleh dua belas siswa.

Dimana Siswa peserta pembinaan tersebut adalah siswa SMA/MA pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang kimia 2024.

Langkah ini diambil Kemendikdasmen dan Puspresnas sebagai persiapan menghadapi IChO tahun 2025.

Maria Veronica Irene Herdjiono, Kepala Pusat Prestasi Nasional berpesan agar para peserta memanfaatkan fasilitasi pembinaan dengan sebaik-baiknya.

“Semoga adik-adik yang mengikuti pembinaan IChO selalu semangat agar maju ke tahap berikutnya.

Harapannya dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang IChO,” ujarnya pada kesempatan terpisah, pada Senin (21/4) yang lalu.

Kegiatan oleh Puspresnas ini diselenggarakan sebagai sarana seleksi dan pembinaan secara bertahap.

Dengan tujuan menjaring siswa-siswa terbaik dari seluruh Indonesia agar siap bersaing di panggung global.

Peserta Pembinaan IChO merupakan siswa SMA/MA yang telah menempuh seleksi bertingkat dari daerah.

Yaitu Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional tahun 2024.

Para pemenang OSN bidang Kimia ini diundang untuk mengikuti pembinaan dan seleksi.

Dalam rangka membentuk Tim Nasional Indonesia menghadapi berbagai ajang kejuaraan tingkat dunia.

Pembinaan tahap I diikuti sebanyak 30 siswa SMA/MA pada 28 Oktober s.d 10 November 2024 di Bandung.

Kemudian diseleksi kembali menjadi 12 siswa SMA/MA melalui pembinaan tahap II .

Kali ini pembinaan peserta IChO dilaksanakan pada 20 s.d 29 April 2025 di kota yang sama.

Kegiatan seleksi dan pembinaan Tim Nasional Indonesia ini diselenggarakan oleh Puspresnas, Kemendikdasmen.

Selama dalam pembinaan di Puspresnas, para peserta tidak hanya mendalami teori kimia.

Tetapi mereka juga dilatih dan berlatih keterampilan laboratorium sesuai standar internasional.

Deana Wahyuningrum adalah Koordinator pembina para peserta terpilih IChO 2025 tahun.

Beliau dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Deana mengapresiasi semangat para peserta, Ia juga menyampaikan bahwa seluruh siswa yang mengikuti pembinaan memiliki potensi.

“Kami sudah lihat para peserta pembinaan ini, potensi siswanya sangat bagus dan mendukung .

Baik dari tingkat kecerdasannya maupun dari segi attitude-nya atau kecerdasan sosialnya.

Semoga ini menjadi bekal kami untuk memilih yang terbaik dari potensi-potensi mereka semua.

Pada Pembinaan Tahap II siswa-siswa mengenal dan mempelajari alat-alat laboratorium,” jelas Deana.

Siswa Darren Mikael Chauhari dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur Jakarta menceritakan pengalamannya selama proses Pembinaan Tahap I dan II.

“Ikut pembinaan IChO merupakan pengalaman baru bagi saya, seru dan materinya belum pernah saya dapat di sekolah.

Harapan saya tentu ingin lolos ke tahap berikutnya sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ungkapnya.

Siswa lain, Naomi Michaela Lee dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong.

Ia mengatakan ia mendapatkan beragam manfaat setelah mengikuti pembinaan ini.

“Melalui pembinaan ini aku bisa berkembang karena materi yang diberikan jauh lebih luas.

Semoga ilmu yang didapatkan bisa selalu berguna untuk diriku dan orang lain,” kata Naomi.

International Chemistry Olympiad (IChO) adalah salah satu kompetisi sains tingkat dunia.

Kompetisi ini di tujukan untuk siswa berprestasi di tingkat sekolah menengah semua negara.

Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan tim yang terdiri dari empat siswa yang telah diseleksi.

Mereka diuji pengetahuan dan keterampilan di bidang kimia pada kompetisi kimia tersebut.

ICho dikenal sebagai salah satu olimpiade sains paling prestisius di dunia hingga saat ini.

Ajang ini mempertemukan para pelajar dari berbagai negara untuk bersaing dalam mengerjakan soal-soal kimia tingkat lanjut yang menguji teori dan eksperimen.

Tahun ini IChO akan diselenggarakan pada 5 s.d. 14 Juli 2025 mendatang di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dua belas peserta didik yang terpilih mengikuti Pembinaan Tahap II IChO 2025 ini adalah :

Bramantyo Abimanyu (SMA Labschool Kebayoran, Jakarta),

Baruna Adi Sanjaya (SMA Cahaya Rancamaya, Jawa barat),

Arvin Avritya (SMA Negeri 5 Jakarta),

Darren Mikael Chauhari (SMAS 1 Kristen BPK Penabur, Jakarta),

Muhammad Arya Razan (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten),

M. Asyiq Manarul Hidayah (SMA Plus Ar Rahmat, Jawa Timur),

M. Aydan Rassya Rafif (SMAS Al Irsyad Al Islamiyyah, Jawa Tengah),

Muhammad Clerisyad Atthahirzi (SMA Al Wafi IBS, Jawa Barat),

Naomi Michaela Lee (SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong, Banten),

Naufal Attalla Maadjid (SMA Negeri 8 Jakarta),

Stefany Yap (SMAS 1 Kristen BPK Penabur, Jakarta),

Dan Sultan El Shirazy (SMA Negeri 17 Palembang, Sumatera Selatan).